“Motivation is what gets you started, habits is what keep you going.
Motivasi memacu keberanian Anda untuk melangkah, sedangkan kebiasaan menjadikan Anda terus melangkah.”
~ FitnessFirst Club
Menceritakan impian dan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan besar pasti sangat menyenangkan. Tak jarang waktu kita habis hanya untuk membuat perkiraan-perkiraan atau wacana dari A sampai Z. Terkadang sampai kita lupa makan dan minum apalagi menunaikan tanggung jawab yang harus kita selesaikan.
Realitas tersebut akan bertolak belakang bila sudah sampai pada tahap realisasi atau pelaksanaan. Mencanangkan target dan strateginya saja mungkin kita sudah mulai enggan. Seringkali pada tahap selanjutnya kita akan kehilangan fokus dan kemauan.
Tidak mengherankan bila tindakan permulaan untuk mewujudkan impian yang sudah dibicarakan sampai mulut berbusa-busa tadi tidak menghasilkan apa-apa. Kalaupun langkah permulaan sudah cukup baik, tetapi bila pada pelaksanaan berikutnya fokus sudah terpecah dan kemauan mengendor maka hasilnya juga tidak akan memuaskan.
Motivasi memang sangat penting bagi siapapun di dunia ini untuk menggugah inspirasi dan semangat seseorang meraih bermacam-macam impian. Tetapi inspirasi tidak akan cukup bermanfaat mengantarkan seseorang ke gerbang keberhasilan, bila semangat atau kemauan yang timbul hanya bertahan dalam hitungan jam atau hanya pada tahap permulaan saja. Semangat atau kemauan tak hanya dibutuhkan pada proses menciptakan wacana atau impian, melainkan sampai ke proses merealisasikan program kerja dan mencapai keberhasilan bahkan sampai ribuan tahun berikutnya.
Dalam hal ini saya mempunyai tiga langkah guna menyiasati agar semangat atau kemauan tersebut terus berkobar sampai impian yang kita inginkan tercapai. Langkah yang pertama adalah memulai dari diri sendiri. Artinya kita harus belajar bertanggung jawab penuh atas kehidupan dan masa depan diri sendiri. “The price of greatness is responsibility – Satu bagian dari kesuksesan adalah sikap yang bertanggung jawab,” kata Winston Churchill.
Mengapa demikian? Karena langkah tersebut akan menjadikan kita tidak berusaha mengandalkan orang lain, sehingga kita lebih disiplin dalam menjalankan tanggung jawab. Terlebih lagi kita tidak akan pernah berusaha mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab tersebut. Tetapi jika kita tidak dapat bertanggung jawab pada diri sendiri, tentu saja kita tidak akan pernah berhasil atau mampu memikul tanggung jawab yang lebih besar dengan baik misalnya dalam lingkup keluarga, perusahaan atau bahkan negara. Memulai dari diri sendiri harus diikuti dengan keseriusan, dalam arti menjalankan dengan penuh kesungguhan sampai benar-benar mendapatkan hasil yang diharapkan. Sesuatu yang paling mudah sekalipun akan terasa sulit bila kita kurang serius menjalankannya. Sebaliknya segala sesuatu yang sangat sulit akan dapat diselesaikan dengan baik berkat keseriusan kita.
Mao Tzu Zhong menyatakan bahwa keseriusan memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Karena keseriusan mampu menjadikan kita ahli atau menguasai bidang yang sedang kita tekuni. Ditandaskan pula oleh Dr. Frank Richards dengan pendapatnya, “All big things in this world are done by people who are naive and have an idea that is obviously impossible. – Sungguh tidak mungkin semua karya yang menakjubkan di dunia ini dihasilkan oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dan mempunyai sebuah ide saja.”
Para ahli mampu menciptakan karya mengagumkan bukan dalam sehari, melainkan bertahun-tahun mengerjakan bidang yang mereka tekuni dengan penuh kesungguhan. Para tokoh usahawan sukses semisal Prof. Dr. H Sukamdani Sahid Gitosardjono, Martha Tilaar, Einstein dan lain-lain sebagainya adalah orang-orang yang menekuni bidang mereka dengan penuh keseriusan sebelum akhirnya berhasil dan terkenal. Tak ada salahnya meniru keseriusan mereka dalam melaksanakan pekerjaan kita daripada sekedar mengagumi dan bermimpi sukses seperti mereka.
Inspirasi dan semangat akan terus berkobar bila kita fokus pada bidang tertentu. Terlalu banyak fokus akan menyebabkan energi terbagi, sehingga bukan kreativitas, ide yang muncul melainkan rasa frustasi. Bila kita benar-benar fokus pada bidang yang sedang kita tekuni maka akan muncul kreativitas, ide cerdas dan solusi-solusi yang cemerlang dan sangat potensial meningkatkan suhu semangat juang dan kerja kita.
Ketiga langkah tersebut cukup efektif meningkatkan semangat juang kita hingga mencapai tujuan bahkan untuk mencapai target-target selanjutnya. Daripada terus berangan-angan dan dibayangi ketakutan, lebih baik segeralah menyusun langkah kerja, lalu bekerja dengan baik dan bersemangat walau apa pun tantangan yang harus dihadapi. Bila kita sudah berhasil mencapai tujuan, maka pada saat itulah kita akan menyadari sesuatu memang nampak sulit sebelum dikerjakan.