Tak terasa, sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia
akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Inilah, hari kemenangan bagi mereka
yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Semua umat Muslim bersuka cita
menyambut datangnya hari raya.
Umat Muslim di berbagai tempat, daerah, dan negara
memiliki tradisi masing masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Namun, intinya pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpul, saling
mengunjungi, dan bersilaturahim, serta saling memaafkan.
Agar Idul Fitri 1433 H benar-benar bermakna, sebaiknya
seorang Muslim hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah
memberi contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh
Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci.
Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan.
''Wajib bagi seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara
berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat
demi mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi.
Sehingga, kata Syekh Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya
dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi
pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam
kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim
memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu,
disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan
rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan
pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya.
(HR Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat
fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim
hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan
fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Ied tersebut.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum
orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum
berangkat dari rumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani,
Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma
terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat
Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya
Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR
at-Tirmidzi).
Ketujuh, bersegera menuju tempat
shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim
bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk
keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat
menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan
bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan
diri dari tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim,
Nabi SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk
keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Mukminin,
hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR
Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut keluar
sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya, bersenang-senang dengan
pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan menyaksikan jamaah kaum Muslimin
walaupun mereka tidak shalat karena masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah.
Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat
tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR
Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang
shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke
tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke
tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat
di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan
membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil
mengucapkan, ''Semoga allah menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun,
semakin dianjurkan pada saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota
keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga
bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi
mereka yang tak mampu.